steroid
1998 QE2, yang berukuran 2,7 kilometer diketahui sedang meluncur
mendekati Bumi pada Jumat kemarin. Jaraknya hanya 5,8 juta kilometer,
setara 15 kali jarak antara Bumi dan bulan. Menurut Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA), dalam ilmu astrofisika, jarak Asteroid 1998 QE2
yang dekat dengan Bumi akan berpotensi merusak jika sampai menyentuh
Bumi.
"Jarak itu memang jauh, tapi perlu dilakukan antisipasi
yang serius," kata John Holdren, staf ahli Presiden Amerika Serikat
Bidang Sains dan Teknologi, dilansir The Christian Science Monitor, Senin 3 Juni 2013.
Holdren menambahkan, contoh berbahaya dari asteroid telah terbukti pada serangannya di kawasan Chelyabinsk, Rusia. Hantamannya menghancurkan ribuan bangunan rusak dan 1.500 orang terluka.
Holdren menambahkan, contoh berbahaya dari asteroid telah terbukti pada serangannya di kawasan Chelyabinsk, Rusia. Hantamannya menghancurkan ribuan bangunan rusak dan 1.500 orang terluka.
"Program Near Earth Objects (NEO) yang meneliti objek dekat Bumi adalah tugas yang sangat menantang. Program itu harus dapat memprediksi objek-objek yang berpotensi memasuki orbit Bumi," tegas Holdren.
Pentingnya pemahaman mengenai asteroid ini adalah untuk mempersiapkan cara menangkal serangannya ke Bumi.
NASA pun sudah mempersiapkan rencana untuk membuat modul raksasa yang akan menangkap dan mendorong asteroid agar keluar dari orbit Bumi pada tahun 2025 nanti.
"NASA meyakini bahwa Bumi tidak akan menderita akibat dampak dari serangan asteroid, seperti serangan asteroid pada ratusan lalu yang menyebabkan kepunahan dinosaurus," kata Charles Bolden, Kepala NASA.
Saat ini, Bolden menambahkan, NASA sedang mendata benda-benda langit yang berukuran besar dan berpotensi mengancam Bumi.
"Dengan melakukan pendataan dan pemantauan, maka NASA memiliki waktu yang cukup untuk membelokkan asteroid yang sedang mengarah ke Bumi dan memberi peringatan kepada masyarakat dunia," ujar Bolden.
Asteroid 1998 QE2 adalah benda langit yang sudah dikenal oleh NASA sejak tahun 1998. NASA memastikan, asteroid besar itu tidak akan mendekati bumi sampai 200 tahun lagi.
Sumber : http://us.teknologi.news.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar